Abis nonton The Heirs dan disitu Kim Tan njelasin 18 tahunnya.
Lalu bagaimana dengan 18 tahun ku.
Di 18 tahunku, aku merasakan bagaimana rasanya berbagi beban dengan orang yang aku sayang, dan di umur yang sama pula aku menanggung beban untuk "mengakhiri semuanya", membuat seseorang dan semua orang percaya bahwa aku melepasnya. Itu menyakitkan......kau tau kenapa?karena saat aku berpura pura sama hal nya dengan aku menyimpannya sendiri, bercerita sendiri, mengeluh sendiri dan selalu harus terlihat seolah olah semua tak penting lagi bagiku. Aku jatuh cinta, dan aku sakit hati di umur yang sama.
Memulai hidup baru dengan memilih untuk mandiri dan jauh dari orang tua, "Jakarta" adalah pilihanku. tapi di umur yang sama pula aku gagal, jatuh dan mengecewakan orang tua. Keputusan yang sulit ketika aku harus berkata "berhenti kuliah" kepada semua orang. Tetapi beban yang terberat adalah pertanggungjawabanku kepada orang tuaku.
Kau tau?aku tak pernah akur dengan ibuku, tapi di tahun itu aku merasakan pelukannya sangat hangat saa aku terbaring di rumah sakit. dan aku tau dia takut kehilanganku. Kita hanya tak tau bagaimana caranya mengekspresikan rasa sayang kita kepada masing2.
"Orang tau" adalah satu satunya alasan untuk aku harus sukses dengan masa depanku. Aku tak pernah membiarkan seseorang untuk membuatku ragu saat menentukan masa depanku, bahkan dia sekalipun saat aku memutuskkan untuk pindah kuliah ke Jakarta. Tapi aku kalah dengan prinsipku sendiri. dia berhasil membuatku memiliki mindset bahwa aku harus kuliah di jogja saat aku gagal mempertahankan kuliahku di jakarta.
Satu tahun, itu hanya satu tahun dari sekian banyak tahun yang ada di umurku tapi terasa banyak sekali yang harus dilalui di satu tahun itu, "18 tahunku".
jatuh cinta, sakit hati, gagal, bangkit, jatuh, mengecewakan, dikecewakan, dan apapun yang kualami saat 18 tahun itu membuatku menjadi seperti ini, satu tahun itu hanya cara Tuhan berkata " Saat umurmu 18 Tahun, Aku membuatmu gagal segagal gagalnya, jika kamu bisa bangkit maka kau akan menjadi lebih kuat. dan 18 Tahun mu ini akan menjadi kenangan ketika kamu sukses kelak, bahwa kamu seperti ini karena pada saat itu memutuskan untuk bangkit kembali"
Lalu bagaimana dengan 18 tahun ku.
Di 18 tahunku, aku merasakan bagaimana rasanya berbagi beban dengan orang yang aku sayang, dan di umur yang sama pula aku menanggung beban untuk "mengakhiri semuanya", membuat seseorang dan semua orang percaya bahwa aku melepasnya. Itu menyakitkan......kau tau kenapa?karena saat aku berpura pura sama hal nya dengan aku menyimpannya sendiri, bercerita sendiri, mengeluh sendiri dan selalu harus terlihat seolah olah semua tak penting lagi bagiku. Aku jatuh cinta, dan aku sakit hati di umur yang sama.
Memulai hidup baru dengan memilih untuk mandiri dan jauh dari orang tua, "Jakarta" adalah pilihanku. tapi di umur yang sama pula aku gagal, jatuh dan mengecewakan orang tua. Keputusan yang sulit ketika aku harus berkata "berhenti kuliah" kepada semua orang. Tetapi beban yang terberat adalah pertanggungjawabanku kepada orang tuaku.
Kau tau?aku tak pernah akur dengan ibuku, tapi di tahun itu aku merasakan pelukannya sangat hangat saa aku terbaring di rumah sakit. dan aku tau dia takut kehilanganku. Kita hanya tak tau bagaimana caranya mengekspresikan rasa sayang kita kepada masing2.
"Orang tau" adalah satu satunya alasan untuk aku harus sukses dengan masa depanku. Aku tak pernah membiarkan seseorang untuk membuatku ragu saat menentukan masa depanku, bahkan dia sekalipun saat aku memutuskkan untuk pindah kuliah ke Jakarta. Tapi aku kalah dengan prinsipku sendiri. dia berhasil membuatku memiliki mindset bahwa aku harus kuliah di jogja saat aku gagal mempertahankan kuliahku di jakarta.
Satu tahun, itu hanya satu tahun dari sekian banyak tahun yang ada di umurku tapi terasa banyak sekali yang harus dilalui di satu tahun itu, "18 tahunku".
jatuh cinta, sakit hati, gagal, bangkit, jatuh, mengecewakan, dikecewakan, dan apapun yang kualami saat 18 tahun itu membuatku menjadi seperti ini, satu tahun itu hanya cara Tuhan berkata " Saat umurmu 18 Tahun, Aku membuatmu gagal segagal gagalnya, jika kamu bisa bangkit maka kau akan menjadi lebih kuat. dan 18 Tahun mu ini akan menjadi kenangan ketika kamu sukses kelak, bahwa kamu seperti ini karena pada saat itu memutuskan untuk bangkit kembali"
0 comments:
Post a Comment